Sunday, August 26, 2007

Puisi Merdeka

Kekadang Aku Merasakan Perjalanan Hidup Ini Terlalu Menghukumku.
Mengheretku Melalui Satu Batas Panjang Yang Penuh Onak Dan Duri.
Memaksaku Mengikuti Arah Tiupan Angin
Meski Kekadang Taufan Kencang
Menolak Aku Jatuh Dalam Cerancang Bebatu Dari Lereng Masa Silam.
Sungguh Menyakitkan Melihat Sepotong Diri Yang Luka Dan Berdarah.
Sungguh Memilukan Memandang Sekeping Hati Yang Terkecewa Dan Bernanah.
Tapi Kekadang Perjalanan Yang Menyulitkan Inilah Yang Menemukan Aku
Dengan Matang Diri Dari Kemuncak Fikir Yang Terdalam.
Kegetiran Inilah
Guru Terhebat Yang Mengasuh Jiwaku Agar Tegar Mengusung
Sebuah Angin Derita Dari Dunia Pancaroba.
Sekalipun Sesaatnya Aku Tewas Menahan Bentang Air Mata,
Namun Dunia Tidak Pernah Membiarkan Aku Sendirian
Terasing Di Buminya.
Ketika Kecewa Dan Merasakan Ketidakadilan,
Dunia Memaparkan Padaku Di Satu Sudut Benua Lain
Masih Ada Mereka Yang Benar-Benar Di Uji Dan Teruji.
Merekalah Yang Benar-Benar Memahami Apa Ertinya Sengsara Dan Derita.
Sedang Aku
Cuma Diuji Oleh Cinta Dan Peperangan Emosi
Yang Kekadang Bisa KuTemukan Penawarnya.
Di Benua Itu
Mereka Tidak Sempat Pun Menanak Pepohon Cinta Dari Kejora YangTercantik.
Sebuah Peperangan
Dalam Menuntut Nilai Kemanusiaan Dan Kasih Sayang Yang Kian Tandus.
Di Hadiahkan Buat Mereka Kebuluran,
Kekalutan Mencari Siapa Yang Benar Dan Wabak Penyakit
Yang Ternyata Memanggil Rindu Si Penggali Kubur.
Lalu Apalah Yang Ingin Aku Tangiskan Lagi
Sedangkan Hidupku Telah Cukup Sempurna Di Tanah Yang Merdeka Ini..
Apalagi Yang Ingin Aku Tuntut Dan Ingin Aku Tangiskan
Andainya Aku Masih Berkesempatan Untuk Ketawa.
Berbanding Mereka,
Tiada Tertanding Apa Yang Aku Rasakan Derita,
Kerana Mereka
Lebih Maklum Soal Itu.

Selamat Menyambut Bulan Kemerdekaan Ke-50. Semoga Kita Sentiasa
Menghargai Perjuangan Dan Kegetiran Masa Lampau.



0 Comments:

Hak Milik Hazbj | Hak Cipta Hazbj